Laporan Kunjungan PT.Semen Baturaja
Dibuat Oleh : M. Alfi. M
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2010
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2010
1. Pendahuluan
A. Sejarah PT. Semen Baturaja
Pada awal tahun 1973, guna menunjang pengembangan industri semen dalam negeri, maka Direktorat Geologi, Dirjen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan Republik Indonesia melakukan penelitian atas deposit (kandungan bahan galian batu-batuan) di daerah Airlaya Dusun Sukajadi Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
1. Terdapatnya cadangan batu kapur (lime stone) yang cukup untuk produksi selama kurang lebih 30 tahun dengan cadangan kurang lebih 38.250.000 m/ton bahan kapur.
2. Terdapat cadangan tanah liat (clay shale) seluas kurang lebih 2.115 hektar, dengan cadangan kurang lebih 22.672.000 m/ton.
3. Berdasarkan survey lanjutan dari kantor Wilayah Pertambangan Propinsi Sumatera Selatan tahun 1981, ditemukan sejumlah cadangan batu kapur sebesar kurang lebih 50.458.000 m/ton.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa daerah ini mengandung deposit bahan galian batu kapur (lime stone) dan tanah liat (clay shale) yang sangat potensial untuk mendirikan pabrik semen.
Sebagai kelanjutan dari survey tersebut, maka pada tahun yang sama disusunlah sebuah studi kelayakan (feasibility study) oleh PT. Semen Padang untuk mendirikan pabrik semen dengan rencana kapasitas terpasang (design capacity) sebesar 500.000 ton semen per tahun. Pabrik ini kemudian dikenal dengan nama PT. Semen Baturaja.
Pada tahun 1974, Bank Pembangunan Asia (asian Development Bank) mengadakan kunjungan ke PT. Semen Baturaja dengan tujuan membicarakan pembiayaan proyek pabrik PT. Semen Baturaja, yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun penaksiran proyek.
PT Semen Baturaja (Persero) berdiri pada tanggal 14 November 1974, dengan akte notaris Jony Frederick Berthol Tumbelaka Sinjal No. 34, dengan pemegang saham PT. Semen Padang (55 %) & PT. Semen Gresik (45 %).
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan proyek tersebut, telah dilakukan beberapa hal sebagai berikut ini :
1. Pelaksanaan dalam bidang perizinan / fasilitas, antara lain :
o Pendirian proyek PT. Semen Baturaja berdasarkan akte notaries No. 34 tanggal 14 November 1974 dihadapan notaries Jony Frederik Bethold Timbelaka Sinyal yang berkedudukan di Jakarta dan akte perubahan no. 49 tanggal 21 November 1974 dengan notaris yang sama.
o Pengesahan dari Departemen Kehakiman RI No.YA.5/442/18 tanggal 22 November 1974.
o Terdaftar di kantor Panitera Pengadilan Negeri Propinsi Sumatera Selatan No. 337 tanggal 22 November 1974.
o Diumumkan dalam tambahan Berita Negara RI No.2 tanggal 7 Januari 1975 dengan pemegang saham :
- PT. Semen Padang (Persero) sebesar 55%.
- PT. Semen Gresik (Persero) sebesar 45%.
o PT. Semen Baturaja sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan akte notaries Hadi Moentoro, SH. No. 12 tanggal 19 Agustus 1980.
2. Pelaksanaan fisik pembangunan proyek dilakukan pada bulan Juni 1978 dengan kontraktor utama (Main Contractor) Ishikawajima Harima Heavy Industries (IHHI) Jepang.
3. Operasi komersial pabrik dimulai pada tanggal 1 Juni 1981.
4. Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain:
1. Prospek pemasaran di Sumatera Selatan mendukung untuk pendirian sebuah pabrik.
2. Kebutuhan semen daerah Sumbagsel pada saat itu akan dapat terpenuhi dengan mendirikan pabrik semen yang berkapasitas 500.000 ton/tahun.
3. Cadangan bahan baku yang ada cukup untuk produksi jangka panjang (lebih kurang 75 tahun).
Pada tahun 1978 pemerintah memberikan penyertaan modal yang merubah status hukum perusahaan menjadi PT (Persero) dengan susunan modal sebagai berikut :
• Pemerintah RI : 88 %
• PT Semen Gresik (Persero) : 7 %
• PT Semen Padang (Persero) : 5 %
Pada tahun 1991 berdasarkan PP Nomor : 3 tahun 1991, susunan modal PT Semen Baturaja berubah menjadi 100 % milik Pemerintah RI dengan mengambil alih saham - saham yang semula dimiliki oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Padang.
Central Control Room 1980 s/d 2000 Dikarenakan dana yang tersedia baik dari PT. Semen Padang maupun PT. Semen Gresik belum mencukupi untuk pembangunan proyek tersebut, maka Pemerintah Republik Indonesia merasa perlu untuk turut serta sebagai salah satu pemegang saham dan merupakan pemegang saham terbesar.
Dana untuk membiayai pembangunan pabrik Semen Baturaja ini diperoleh dari dalam negeri dan luar negeri, yaitu diantaranya :
1. Pinjaman dari dalam negeri yang diperoleh dari gabungan (konsorsium) bank-bank Pemerintah, antara lain :
o Bank Dagang Negara (BDN)
o Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
o Bank Negara Indonesia 1946 (BNI 1946)
2. Pinjaman dari luar negeri, antara lain :
o Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank)
o Bank Export Import Jepang (Japan Exim Bank)
Pembangunan fisik pabrik Semen Baturaja dimulai pada bulan Juni tahun 1978 yang dilaksanakan oleh kontraktor dari Jerman dan Jepang , yaitu :
1. Dyckerhoff Zement Werke AG sebagai Consulting Service Contractor
2. Ishikawajima Harima Heavy Industries (IHH) sebagai Main Contractor
3. Kawasaki Co. Ltd. Sebagai Sub Contractor
Studi kelayakan pendirian pabrik Semen Baturaja dimulai tahun 1974 namun pembangunan secara fisik pabrik ini baru dimulai tahun 1978 dan memakan waktu kira-kira 29,5 bulan dengan berlokasi ditiga tempat, yaitu :
1. Desa Sukajadi , Baturaja .
Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik terak (Clinker Plant Unit), yang mengolah bahan menjadi bahan setengah jadi berupa terak yang nantinya diangkut dengan kereta api ke Palembang untuk diproses lebih lanjut menjadi semen. Dan semenjak akhir tahun 2000, setelah melakukan peningkatan kapasitas dengan proyek Optimalisasi II (OPT II) juga menjadi pabrik penggilingan dan pengantongan (Grinding and Packing Plant Unit). Luas areal pabrik ini adalah 5.403.141 m2.
Pabrik Baturaja Pasca Proyek OPT-II
2. Kertapati, Palembang .
Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik penggilingan dan pengantongan (Grinding and Packing Plant Unit). Pada pabrik inilah barang setengah jadi (clinker) akan diolah hingga menjadi barang jadi (semen bungkus ataupun semen curah) dan siap untuk dipasarkan. Luas areal pabrik sebesar 43.141 m2. Di Palembang juga menjadi Kantor Pusat administrasi dan Dewan Direksi Berkedudukan
Pabrik Palembang Dan Kantor Pusat
3. Panjang, Lampung.
Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik penggilingan dan penggantongan (Grinding and Packing Plant Unit), sama seperti halnya pabrik Palembang. Selain fungsi diatas di pabrik Panjang ini juga terdapat pabrik / unit pembuatan kantong semen dengan total luas areal pabrik keseluruhan 40.000 m2.
Pembangunan fisik pabrik selesai akhir tahun 1980, diresmikan pengoperasiannya tanggal 29 April 1981, dan selanjutanya pabrik dinyatakan beroperasi secara komersil mulai tanggal 1 Juni 1981.Pada tahun 1992 s/d akhir Maret 1994 dilaksanakan Proyek Optimalisasi I (OPT I) yang merupakan proyek rehabilitasi untuk pencapaian kapasitas terpasang 500.000 ton terak / tahun dan hasilnya dapat melampaui rencana yaitu 550.000 ton ekuivalen semen pertahun sekaligus dipersiapkan untuk menggandakan kapasitasnya. Sebagai tindak lanjut proyek OPT I, pada tahun 1996, PT Semen Baturaja (Persero) melaksanakan Proyek Optimalisasi II (OPT II) untuk meningkatkan kapasitas menjadi 1.250.000t ton semen / tahun. Proyek ini selesai tahun 2001, mulai memproduksi semen ada tahun 2002 sebanyak 663.399 ton dan terus meningkat hinga tahun 2007 menjadi 1.015.000 ton. Semen Baturaja memproduksi Semen Portland jenis I menurut Standard Nasional SNI No 15 -2049 - 1994. Agar mutu semen senantiasa konstan memenuhi standar hasilnya, secara berkesinambungan diteliti dan dimonitor secara konsisten di laboratorium PT. Semen Baturaja (Persero) dengan menggunakan X - Ray Analyzer dan komputer (QCX - System) juga dilaboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Teknik Bandung. Sejak Tahun 1997 PT. Semen Baturaja (Persero) telah memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen ISO 9002 untuk menjamin konsistensi mutu produk. Terakhir PT. Semen Baturaja (Persero) memperoleh Sertifikat ISO 9001 – 2000.
Bahan baku utama dan bahan penolong utama pembuat Semen:
1. Tanah Liat : Tambang Milik PT. Semen Baturaja
2. Pasir Silika : Tambang Rakyat di sekitar Baturaja
3. Pasir Besi : PT. Aneka Tambang Cilacap
4. Gypsum : Thailand
5. Kertas Kantong : Aceh, Swedia & Australia
6. Batubara : PT. Bukit Asam Tanjung Enim
7. Bahan Bakar Minyak : Pertamina
B. Lokasi PT Semen Baturaja
a. Kantor Pusat & Pabrik Palembang
Jl. Abikusno Cokrosuyoso Kertapati Palembang Po.Box 1175
b. Pabrik Baturaja
Jl. Raya Tiga Gajah Baturaja Ogan Komering Ulu -32117
c. Pabrik Panjang
Jl. Yos Sudarso Km.7 Panjang Bandar Lampung-35243
d. Kantor Perwakilan
Gedung Perwakilan
Jl. H.R Rasuna Said Kav. 10 Jakarta Indonesia
2.2 ERP PT.Semen Baturaja
Dari Kunjungan yang telah kami lakukan telah diketahui bahwa ERP PT.SemenBaturaja menggunakan ERP ORACLE JDEdwards EnterpriseOne.
ITC MILESTONE PT.Semen Baturaja
• 1980 – 1992
HARDWARE IBM : IBM S/34
SOFTWARE : RPG DAN COBOL
• 1993 – 2008
HARDWARE : PERSONAL COMPUTER (PC)
SOFTWARE : NOVELL, FOXBASE+
OS : MS DOS
• 01 JANUARI 2009 – MIGRATION TO ERP
HARDWARE : HP SERVER & PC
SOFTWARE : ORACLE JDE E1 8.12
DATABASE : ORECLE 10g
OS : MS WINDOWS SERVER
A. Sejarah PT. Semen Baturaja
Pada awal tahun 1973, guna menunjang pengembangan industri semen dalam negeri, maka Direktorat Geologi, Dirjen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan Republik Indonesia melakukan penelitian atas deposit (kandungan bahan galian batu-batuan) di daerah Airlaya Dusun Sukajadi Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
1. Terdapatnya cadangan batu kapur (lime stone) yang cukup untuk produksi selama kurang lebih 30 tahun dengan cadangan kurang lebih 38.250.000 m/ton bahan kapur.
2. Terdapat cadangan tanah liat (clay shale) seluas kurang lebih 2.115 hektar, dengan cadangan kurang lebih 22.672.000 m/ton.
3. Berdasarkan survey lanjutan dari kantor Wilayah Pertambangan Propinsi Sumatera Selatan tahun 1981, ditemukan sejumlah cadangan batu kapur sebesar kurang lebih 50.458.000 m/ton.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa daerah ini mengandung deposit bahan galian batu kapur (lime stone) dan tanah liat (clay shale) yang sangat potensial untuk mendirikan pabrik semen.
Sebagai kelanjutan dari survey tersebut, maka pada tahun yang sama disusunlah sebuah studi kelayakan (feasibility study) oleh PT. Semen Padang untuk mendirikan pabrik semen dengan rencana kapasitas terpasang (design capacity) sebesar 500.000 ton semen per tahun. Pabrik ini kemudian dikenal dengan nama PT. Semen Baturaja.
Pada tahun 1974, Bank Pembangunan Asia (asian Development Bank) mengadakan kunjungan ke PT. Semen Baturaja dengan tujuan membicarakan pembiayaan proyek pabrik PT. Semen Baturaja, yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun penaksiran proyek.
PT Semen Baturaja (Persero) berdiri pada tanggal 14 November 1974, dengan akte notaris Jony Frederick Berthol Tumbelaka Sinjal No. 34, dengan pemegang saham PT. Semen Padang (55 %) & PT. Semen Gresik (45 %).
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan proyek tersebut, telah dilakukan beberapa hal sebagai berikut ini :
1. Pelaksanaan dalam bidang perizinan / fasilitas, antara lain :
o Pendirian proyek PT. Semen Baturaja berdasarkan akte notaries No. 34 tanggal 14 November 1974 dihadapan notaries Jony Frederik Bethold Timbelaka Sinyal yang berkedudukan di Jakarta dan akte perubahan no. 49 tanggal 21 November 1974 dengan notaris yang sama.
o Pengesahan dari Departemen Kehakiman RI No.YA.5/442/18 tanggal 22 November 1974.
o Terdaftar di kantor Panitera Pengadilan Negeri Propinsi Sumatera Selatan No. 337 tanggal 22 November 1974.
o Diumumkan dalam tambahan Berita Negara RI No.2 tanggal 7 Januari 1975 dengan pemegang saham :
- PT. Semen Padang (Persero) sebesar 55%.
- PT. Semen Gresik (Persero) sebesar 45%.
o PT. Semen Baturaja sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan akte notaries Hadi Moentoro, SH. No. 12 tanggal 19 Agustus 1980.
2. Pelaksanaan fisik pembangunan proyek dilakukan pada bulan Juni 1978 dengan kontraktor utama (Main Contractor) Ishikawajima Harima Heavy Industries (IHHI) Jepang.
3. Operasi komersial pabrik dimulai pada tanggal 1 Juni 1981.
4. Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain:
1. Prospek pemasaran di Sumatera Selatan mendukung untuk pendirian sebuah pabrik.
2. Kebutuhan semen daerah Sumbagsel pada saat itu akan dapat terpenuhi dengan mendirikan pabrik semen yang berkapasitas 500.000 ton/tahun.
3. Cadangan bahan baku yang ada cukup untuk produksi jangka panjang (lebih kurang 75 tahun).
Pada tahun 1978 pemerintah memberikan penyertaan modal yang merubah status hukum perusahaan menjadi PT (Persero) dengan susunan modal sebagai berikut :
• Pemerintah RI : 88 %
• PT Semen Gresik (Persero) : 7 %
• PT Semen Padang (Persero) : 5 %
Pada tahun 1991 berdasarkan PP Nomor : 3 tahun 1991, susunan modal PT Semen Baturaja berubah menjadi 100 % milik Pemerintah RI dengan mengambil alih saham - saham yang semula dimiliki oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Padang.
Central Control Room 1980 s/d 2000 Dikarenakan dana yang tersedia baik dari PT. Semen Padang maupun PT. Semen Gresik belum mencukupi untuk pembangunan proyek tersebut, maka Pemerintah Republik Indonesia merasa perlu untuk turut serta sebagai salah satu pemegang saham dan merupakan pemegang saham terbesar.
Dana untuk membiayai pembangunan pabrik Semen Baturaja ini diperoleh dari dalam negeri dan luar negeri, yaitu diantaranya :
1. Pinjaman dari dalam negeri yang diperoleh dari gabungan (konsorsium) bank-bank Pemerintah, antara lain :
o Bank Dagang Negara (BDN)
o Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
o Bank Negara Indonesia 1946 (BNI 1946)
2. Pinjaman dari luar negeri, antara lain :
o Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank)
o Bank Export Import Jepang (Japan Exim Bank)
Pembangunan fisik pabrik Semen Baturaja dimulai pada bulan Juni tahun 1978 yang dilaksanakan oleh kontraktor dari Jerman dan Jepang , yaitu :
1. Dyckerhoff Zement Werke AG sebagai Consulting Service Contractor
2. Ishikawajima Harima Heavy Industries (IHH) sebagai Main Contractor
3. Kawasaki Co. Ltd. Sebagai Sub Contractor
Studi kelayakan pendirian pabrik Semen Baturaja dimulai tahun 1974 namun pembangunan secara fisik pabrik ini baru dimulai tahun 1978 dan memakan waktu kira-kira 29,5 bulan dengan berlokasi ditiga tempat, yaitu :
1. Desa Sukajadi , Baturaja .
Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik terak (Clinker Plant Unit), yang mengolah bahan menjadi bahan setengah jadi berupa terak yang nantinya diangkut dengan kereta api ke Palembang untuk diproses lebih lanjut menjadi semen. Dan semenjak akhir tahun 2000, setelah melakukan peningkatan kapasitas dengan proyek Optimalisasi II (OPT II) juga menjadi pabrik penggilingan dan pengantongan (Grinding and Packing Plant Unit). Luas areal pabrik ini adalah 5.403.141 m2.
Pabrik Baturaja Pasca Proyek OPT-II
2. Kertapati, Palembang .
Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik penggilingan dan pengantongan (Grinding and Packing Plant Unit). Pada pabrik inilah barang setengah jadi (clinker) akan diolah hingga menjadi barang jadi (semen bungkus ataupun semen curah) dan siap untuk dipasarkan. Luas areal pabrik sebesar 43.141 m2. Di Palembang juga menjadi Kantor Pusat administrasi dan Dewan Direksi Berkedudukan
Pabrik Palembang Dan Kantor Pusat
3. Panjang, Lampung.
Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik penggilingan dan penggantongan (Grinding and Packing Plant Unit), sama seperti halnya pabrik Palembang. Selain fungsi diatas di pabrik Panjang ini juga terdapat pabrik / unit pembuatan kantong semen dengan total luas areal pabrik keseluruhan 40.000 m2.
Pembangunan fisik pabrik selesai akhir tahun 1980, diresmikan pengoperasiannya tanggal 29 April 1981, dan selanjutanya pabrik dinyatakan beroperasi secara komersil mulai tanggal 1 Juni 1981.Pada tahun 1992 s/d akhir Maret 1994 dilaksanakan Proyek Optimalisasi I (OPT I) yang merupakan proyek rehabilitasi untuk pencapaian kapasitas terpasang 500.000 ton terak / tahun dan hasilnya dapat melampaui rencana yaitu 550.000 ton ekuivalen semen pertahun sekaligus dipersiapkan untuk menggandakan kapasitasnya. Sebagai tindak lanjut proyek OPT I, pada tahun 1996, PT Semen Baturaja (Persero) melaksanakan Proyek Optimalisasi II (OPT II) untuk meningkatkan kapasitas menjadi 1.250.000t ton semen / tahun. Proyek ini selesai tahun 2001, mulai memproduksi semen ada tahun 2002 sebanyak 663.399 ton dan terus meningkat hinga tahun 2007 menjadi 1.015.000 ton. Semen Baturaja memproduksi Semen Portland jenis I menurut Standard Nasional SNI No 15 -2049 - 1994. Agar mutu semen senantiasa konstan memenuhi standar hasilnya, secara berkesinambungan diteliti dan dimonitor secara konsisten di laboratorium PT. Semen Baturaja (Persero) dengan menggunakan X - Ray Analyzer dan komputer (QCX - System) juga dilaboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Teknik Bandung. Sejak Tahun 1997 PT. Semen Baturaja (Persero) telah memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen ISO 9002 untuk menjamin konsistensi mutu produk. Terakhir PT. Semen Baturaja (Persero) memperoleh Sertifikat ISO 9001 – 2000.
Bahan baku utama dan bahan penolong utama pembuat Semen:
1. Tanah Liat : Tambang Milik PT. Semen Baturaja
2. Pasir Silika : Tambang Rakyat di sekitar Baturaja
3. Pasir Besi : PT. Aneka Tambang Cilacap
4. Gypsum : Thailand
5. Kertas Kantong : Aceh, Swedia & Australia
6. Batubara : PT. Bukit Asam Tanjung Enim
7. Bahan Bakar Minyak : Pertamina
B. Lokasi PT Semen Baturaja
a. Kantor Pusat & Pabrik Palembang
Jl. Abikusno Cokrosuyoso Kertapati Palembang Po.Box 1175
b. Pabrik Baturaja
Jl. Raya Tiga Gajah Baturaja Ogan Komering Ulu -32117
c. Pabrik Panjang
Jl. Yos Sudarso Km.7 Panjang Bandar Lampung-35243
d. Kantor Perwakilan
Gedung Perwakilan
Jl. H.R Rasuna Said Kav. 10 Jakarta Indonesia
2.2 ERP PT.Semen Baturaja
Dari Kunjungan yang telah kami lakukan telah diketahui bahwa ERP PT.SemenBaturaja menggunakan ERP ORACLE JDEdwards EnterpriseOne.
ITC MILESTONE PT.Semen Baturaja
• 1980 – 1992
HARDWARE IBM : IBM S/34
SOFTWARE : RPG DAN COBOL
• 1993 – 2008
HARDWARE : PERSONAL COMPUTER (PC)
SOFTWARE : NOVELL, FOXBASE+
OS : MS DOS
• 01 JANUARI 2009 – MIGRATION TO ERP
HARDWARE : HP SERVER & PC
SOFTWARE : ORACLE JDE E1 8.12
DATABASE : ORECLE 10g
OS : MS WINDOWS SERVER
ERM (Enterprise Resource Management) di PT.Semen Baturaja
Gambar 2.b Pengelolaan sumber daya perusahaan
ITC INFRASTRUTUR PT.SEMEN BATURAJA
Gambar 2.h Itc Infrastruktur
Untuk mengetahui lengkap Laporan Kunjungan Ke PT.Semen Baturaja Silahkan download disini
2 komentar:
ow .
kapan ney kunjungannya ?
tugas matkuL apa ya ?
kunjungan 2 minggu sblum uas...khusus anak sistem informasi 06..,mata kuliah Sistem Enterprise
Posting Komentar